Ya…setiap anak itu unik punya kelebihan dan kekurangan ya
masing-masing. Jangan pernah membanding-bandingkan. Itu yang saya alami dengan adik saya satu2 ya, aku dan dia
benar-benar memiliki keunikan masing2. Dari kecil memang bakat dari masing-masing
kami sudah terlihat. Adik saya dari kecil sangat suka sama dunia seni,design dan
lain-lain yang berhubungan dengan itu tapi dia ga begitu pintar dalam urusan
hitung menghitung. Tapi dia masih bisa mengikutinya terbukti dengan prestasinya
yang stagnan selalu peringkat 3 tapi nilai yang paling menononjol adalah nilai
seni. Seni dia bisa dapat nilai 9 tapi untuk urusan hitung-hitungan mentok-mentok dia
dapat ya 7.Berbeda dengan sang kakak(yaitu saya) saya paling ga suka
berhubungan dengan dunia seni, tapi paling sangat menonjol dengan urusan
hitung-hitungan, matematika dan fisika adalah pelajaran favorit saya.
Pernah pas ujian sekolah SMP,ketika itu ujiannya suruh melukis dan saya bingung apa yang harus saya lukis saya mentok, bisa menggambar cuman gambar gunung, pohon, sawah, sungai itu pun menurut saya ga indah sama sekali.saya sempat nangis dan kewalahan untuk mengerjakan tuh lukisan.Sampe akhirnya mentok minta bantuan ke teman demi lulus.
Dan kejadian itu pun terulang kembali ketika ujian test beasiswa pemda indramayu. Disitu saya di beri kertas untuk di buat origami. Di kertas soalnya tertulis “buatlah seribu origami”. Dan apa yang saya lakukan saya ga bisa sama sekali membentuk origami-origami itu. Saya hanya melipat-lipat kertas dan membentuk perahu. Cuman itu yang saya bisa. Sedangkan teman-teman yang di samping saya sangat kreatif.
Pernah pas ujian sekolah SMP,ketika itu ujiannya suruh melukis dan saya bingung apa yang harus saya lukis saya mentok, bisa menggambar cuman gambar gunung, pohon, sawah, sungai itu pun menurut saya ga indah sama sekali.saya sempat nangis dan kewalahan untuk mengerjakan tuh lukisan.Sampe akhirnya mentok minta bantuan ke teman demi lulus.
Dan kejadian itu pun terulang kembali ketika ujian test beasiswa pemda indramayu. Disitu saya di beri kertas untuk di buat origami. Di kertas soalnya tertulis “buatlah seribu origami”. Dan apa yang saya lakukan saya ga bisa sama sekali membentuk origami-origami itu. Saya hanya melipat-lipat kertas dan membentuk perahu. Cuman itu yang saya bisa. Sedangkan teman-teman yang di samping saya sangat kreatif.
Begitupun dengan kebiasaan yang lainnnya yaitu saya yang pemberani atau mungkin over PD. Tapi adik saya pemalu. Dan serta keunikan-unikan lainnya dari kami.
Bersyukur punya seorang ibu yang tak pernah
membanding-bandingkan. Dimata ibu kami sama, Ibu memberi porsi cinta yang sama
meskipun ga Nampak sama, adil kan ga berarti sama kan.
Ga terasa kami pun tumbuh dewasa, sekarang adik yang suka
art itu (dominan otak kanan) memilih kuliah di elektro entah ngikutin jejak
sang kakak atau gimana. Tapi menurutnya demi mencari pengalaman baru sembari
meningkatkan skill dia di bidang design itu.
Terus sang kakak (yang dominan otak kiri) sekarang
lagi mengasah otak kanan ya..hihihi bekerja di perusahaan swasta milik negeri
gingseng sana.Sang kaka ini agak melenceng dengan cita-citanya dulu.
Dulu dia bercita-cita menjadi seorang professor tapi sekarang malah jadi karywan swasta..hihihi ya itulah hidup kadang ga sesuai rencana.tapi sang kakak tetap berusaha mengejar mimpinya itu dia selalu berusaha dan selalu belajar, meskipun kadang masih suka di remehkan oleh orang lain. Tapi dia selalu yakin apa yang dia cita-cita kan tercapai.
Dulu dia bercita-cita menjadi seorang professor tapi sekarang malah jadi karywan swasta..hihihi ya itulah hidup kadang ga sesuai rencana.tapi sang kakak tetap berusaha mengejar mimpinya itu dia selalu berusaha dan selalu belajar, meskipun kadang masih suka di remehkan oleh orang lain. Tapi dia selalu yakin apa yang dia cita-cita kan tercapai.
Intinya tiap orang itu unik punya kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Jadi jangan pernah meremehkan orang lain. Fokus pada
diri sendiri focus untuk mengupgrade kemampuan kita dan selalu berbagi dengan
orang lain agar hidup makin bermakna.