Halaman

Senin, 27 Mei 2013

Peran Orang tua,Sistem pendidikan dan Lingkungan dalam pembentukan karakter

Beberapa hari yang lalu anak-anak remaja usia SMA baru saja mendapatkan kabar tentang kelulusan Ujian Nasional yang mereka ikuti. Di situ ada kabar haru bahagia dan mungkin ada yang sedih karena tidak lulus Ujian Nasional. 

Saya agak sedih ketika menonton berita di TV mengabarkan bahwa sebagian remaja tersebut merayakan kelulusannya dengan pesta sex,minum-minuman pesta narjoba dll.Dan yang tidak lulus pun ada yang merasa terpukul malu sehingga mereka nekad untuk bunuh diri,sungguh hati ini sangat sedih melihat perilaku mereka.

Kalau sudah seperti ini kira-kira siapa yang disalahkan? sebagian orang mengatakan yang salah adalah sistem pendidikannya. Sistem pendidikan di indonesia yang tidak becus yang hanya membuat depresi pelajar saja tapi mereka yang mengkritik pun tak bergerak untuk memberikan solusi hanya sekedar mengkritik dan mengkritik.(lihat saja debat kusir yang di tayangkan di salah satu TV). 

Adapula yang mengatakan orang tua yang salah dalam mendidik anak-anaknya, sebagian orang tua beranggapan bahwa dengan menyekolahkan anak-anaknya mereka sudah lepas tanggugng jawab. Para orang tua menyerahkan sepenuhnya ke tenaga pendidik. Padahal kan jam sekolah cuman beberapa jam saja selebihnya waktu anak-anak di habiskan di luar jam sekolah,dan di luar jam tersebut pihak sekolah pun tidak bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan.

Lingkungan kah yang ikut salah?lingkungan sangat mempengaruhi karakter sesorang,ada yang menggambarkan "anak seorang bajingan yang hidup dilingkungan baik-baik (lingkungan santri) dia akan tumbuh menjadi pribadi yang baik. Begitupun sebaliknya jika ada seorang anak kyai atau ustadz yang tinggal dan tumbuh di lingkungan bajingan maka dia akan tumbuh menjadi seorang bajingan pula. 

Kalo mencari yang salah rasanya sulit karena menurut saya semua hal yang saya sebutkan tadi sangat mempengaruhi dalam perkembangan anak,apalagi orang tua. Orang tua adalah orang pertama yang bertanggung jawab atas kelakuan anak-anaknya. Jika orang tua,sitem pendidikan (meliputi guru guru pengajar) dan lingkungan sudah bersinergi sudah berkomitmen untuk mendidik generasi muda yang berkualitas yang memiliki kepahaman agama yang kuat dan cerdas itu sangat mudah. Setiap orang tua wajib memiliki rasa tanggung jawab terhadap anak -anaknya. Tidak membiarkan anaknya bebas berkehendak sendiri dan tidak pula mengekang keinginan ank-anaknya. Semoga dengan adanya kerjasama antara orang tua,lingkungan dan pendidik tidak ada lagi kenakalan remaja tidak ada lagi berita-berita negatif tentang pelajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar