Halaman

Senin, 17 Juni 2013

Harta Kita Sesungguhnya

Beberapa hari yang lalu saya berbincang dengan rekan kerja saya, dia cerita bahwa temen kita tabungannya gede banget nominalnya. Wuiih keren udah bisa ngumpulin segede itu, ai aku belum pernah bertengger uang di rekening sebanyak itu. Tapi alhamdulilah selalu cukup dan ga ngerasa kekurangan. Mungkin ini karena kekuatan syukur dan rasa cukup.

Padahal yang perlu kita ketahui bersama, harta yang sesungguhnya itu bukanlah harta yang ada di rekening tabungan kita atau dalam bentuk jenis investasi lainnya. Ada yang sesungguhnya bener-bener milik kita ada 3 macam yaitu : harta yang kita sodakohkan, harta yang kita makan dan pakaian yang kita kenakan sampai tuh pakaian berubah jadi keset itulah harta sesungguhnya kita.

Jadi ga usah sedih dan khawatir jika kita sudah berusaha dan berdoa mungkin tabungan kita ga nambah-nambah karena hasil kerja kita sebagian di berikan ke orang tua kita, sodara kita dll itu merupakan bentuk sedekah berarti harta kita bermanfaat. Tapi kan kalau ntar saya entar mau nikah kalau gini-gini terus kapan kumpulnya.

Ga usah khawatir tentang masa depan ga usah takut miskin jika kita sudah melakukan hal yang benar yaitu usaha mempeng, sungguh-sungguh dan bersedekah. maka tunggu saja keajaiban itu datang. Allah ga tidur ko Allah tahu yang terbaik buat hambanya.

Mungkin sekarang tabungan kita ga banyak-banyak amat karena untuk membantu sodara dan keluarga. Tapi kan ga tau ke depannya allah ngasih rezeki yang luar biasa. Kita harus seneng di kasih harta segini aja udah bermanfaat, insyallah jika diberi amanah yang lebih besar pun insyallah lebih bermanfaat lagi.

Karena di akherat nanti kita akan di tanya tentang perihal harta kita dari mana dan untuk apa. Maka kita harus selalu berdoa agar Allah selalu ngasih rejeki yang halal yang barokah yang bermanfaat. Jadi pendapatan banyak pengeluaran untuk sodaqoh banyak konsusmsi untuk pribadi secukupnya.

Insyallah itu harta yang berkah. Jangan sampai kita tergolong dan termasuk orang yang menumpuk-numpuk harta dan pelit mengeluarkan untuk sedekah dengan alasan investasi masa depan. Padahal investasi yang menjanjikan adalah sedekah karena allah karena orang yang sedekah tak pernah takut miskin hatinya akan merasa tercukupi dan selalu bersyukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar