Halaman

Selasa, 04 Juni 2013

Perempuan Pemberani

Di takdirkan menjadi seorang perempuan yang mandiri sejak usia anak-anak itu merupakan nikmat yang luar biasa menurutku. Ya sejak kecil saya sudah terbiasa untuk mengerjakan semuanya sendiri, dari masak, mencuci, dan mencari uang untuk tambahan uang jajan.

Karena saya anak pertama dan mempunyai adik, mungkin menjadi perempuan pemberani dan pelindung bagi adik saya itu adalah suatu keharusan tanpa di minta. Dari kecil saya memang sudah dikenal anak pemberani oleh orang-orang sekitar. Berantem dengan sesama anak kecil itu hal yang biasa saya lakukan apalagi kalo saya merasa tidak bersalah terus saya digangguin. Bahkan kalau teman saya digangguin saya bertindak, sampai-sampai beberapa orang tua temen saya menitipkan anaknya ke saya kalau pergi ngaji atau sekolah dan sayapun dapat imbalan ya berupa makanan atau uang 100 ampe 500 rupiah sebagai tanda terimakasih sudah mau menjaga anaknya.

Ketika menginjak SMP, jiwa pemberani yang ada di dalam diri saya ini di tunjukan dengan mengikuti serangkaian kegiatan dan lomba-lomba yang memberikan saya kesempatan untuk lebih mengenal banyak teman-teman dari sekolah lain bahkan dari kota-kota lain. Karena teman-teman saya jauh, jadi saya sudah terbiasa untuk kemana-kemana sendiri. Dan tempat mainnya saya pun sampai jauh ke kota sebelah, ya karena memang saya tidak punya teman yang seumuran di tempat tinggalku.punya teman seumuran tapi mereka semua udah pada nikah mereka ga melanjutkan sekolah jadikan ga kan yambung obrolannya.

Menginjak SMA dan Kuliah membuat diriku makin berani berkelana kemana-kemana sendiri atau bareng temen-temen. Karena dunia pertemanan ku makin luas ga hanya di satu provinsi, jadi membuat saya semakin berani untuk pergi-pergi sendirian (kalau ga ada temen).

Selama kuliah pun saya lebih banyak kemana-kemana sendiri karena alasanya temen saya kebanyakan laki-laki serta ga enak juga kalo ngrepotin orang kecuali sama-sama punya tujuan yang sama, saya akan bareng-bareng ngajak temen-temen saya.

Pernah saya berkunjung ke temen saya yang ada di jogja, semarang saya berangkat kesanaya ya sendiri tapi kan di jogja ma semarang y mah banyak temen.

Terus sekarang saya tinggal diperantauan sambil kerja ya itu malah membuat ku terbiasa kemana-kemana sendiri. Karena teman-teman saya yang di Cikarang kebanyakan sibuk. Jadi saya kalau harus ke tempat-tempat tujuan saya lebih banyak sendirinya kaya ke jakarta, Bogor, Depok, Tangerang sendirian ya tapi tetep disana nya ga sendirian ada temennya.

Ternyata dari jiwa ku yang pemberani dan muka ku yang menyakinkan muka berani ini menjadi inspirasi beberapa teman-teman saya. Sering teman saya itu kepepet untuk pergi sendiri yang dia inget adalah saya, katanya saya yang kecil aja berani kemana-mana heee.

Jujur sebenarnya saya ga berani-berani amat ko, setiap pergi ke tempat baru apalagi belum hafal angkutanya dan rute nya cuman di kasih alamat doang saya pasti ada rasa cemas dan khawatir. Tapi karena tuntutan saya harus ke tempat tersebut ya saya harus memberanikan diri. Dan yang membuat saya tetap tenang dan berani adalah DO'A. Setiap kemanapun kita pergi do'a jangan pernah dilupakan, karena do'a merupakan bodyguard terkuat kita karena Allah dan malaikat langsung yang menjaga kita.

Do'a dari keluar rumah yang artinya kita pasrah terhadap apa yang akan terjadi "lakhaula walakuwata illabillah". Kemudian dalam perjalanan kita doa-doa penjagaan dan doa baik karena doa nya musafir itu mustajab jadi kesempatan untuk kita perbanyak doa. Nah setelah kita berdoa insyallah kita akan aman karena dijaga oleh malaikat-maliakat Allah.

Nah semoga kita semua menjadi perempuan-perempuan pemberani bukan perempuan yang manja, dan kita semua perbanyak doa penjagaan diamanapun.karena merupakan tabungan untuk kita akan sangat menolong diwaktu-waktu yang kita butuhkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar