Halaman

Senin, 17 Juni 2013

Memilih Nikah Sirih

Kemaren saya habis pulang kampung, cerita nya dah kangen ma ibu. Seperti biasa setiap pulang kampung selalu saja saya dapat cerita-cerita unik dan menggelitik bahkan sampai cerita yang haru biru. Meskipun nan jauh disana tetep ga pernah tertinggal gosip heee.

Cerita kali ini yang membuat saya tertarik adalah banyaknya temen-temen SD saya lebih memilih nikah siri daripada nikah yang di akui negara dan agama. Apa karena biaya untuk menikah yang cukup lumayan mahal sedangkan kebutuhan untuk segera menikah tinggi. Kebetulan kemaren juga kan saya ngurus-ngurus jadi tahu berapa harga yang harus di keluarkan cuman sekedar mengurus administrasi menikah agar di akui negara. Sebenarnya sih murah loh cuman Rp 30.000,- tapi embel-embel ya itu loh yang mahal. 

Apalagi nikah nya ga di kantor KUA jauh di pelosok (ya karena emang desa saya jauh dari kota) dengan alasan transport dan operasional lah yang membuat dana membengkak. Alhasil bagian sebagian warga di kampung ku yang maaf pendidikan ya kurang dan ekonomi ke bawah memilih untuk menikah secara agama saja karena jauh lebih murah cuman mengundang kyai untuk menikahkan. Secara agama sih memang sah tapi secara negara kan ga di akui dan menurut saya sangat merugikan pihak perempuan, akibatnya kalo kenapa-kenapa ga bisa nuntut dan minta pertanggung jawaban.

Banyak tetangga-tetangga saya berkali-kali janda dan berkali-kali ganti suami dan bahkan ada yang habis nikah siri itu di tinggal pergi begitu saja karena mungkin udah ga cinta lagi dan lebih ekstrem lagi kalo di tinggalkannya dalama keadaan hamil. ahh betapa lemah nya kaum perempuan dimata laki-laki. Saya pikir di tahun 2013 ga akan adalagi nikah siri semacam itu ehh ternyata masih banyak dan itu dilakukan oleh para gadis di bawah umur dan di kalangan ekonomi ke bawah alasanya yang penting nikah laku ada yang ngasih makan.

Semoga ke depannya pejabat yang bertugas menikahkan bener-bener memebrikan kelonggaran kepada yang ga mampu sehingga mereka mau menikah secara agama dengan biaya murah. Sehingga tidak ada lagi janda-janda muda korban para laki-laki yang ga bertanggung jawab.

2 komentar:

  1. Kalau kata salah satu orang yang aku kenal, alesannya
    "Biar klo gak cocok, pisahnya gampang mbak"
    Lhaa.. -_-", nikah koq dengan tujuan mau pisah.

    Kalau udah ada anak, yang akan dirugikan ya si anak itu.

    Nice blog uhaa.. like it ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. serem banget ya mba alesannya gitu...
      *berasa main-main banget padahal itu kan janji dihadapan Allah.

      heee makasih mba ^^

      Hapus